Kamis, 28 Juli 2011

Farmakologi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latarblakang
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, manusia memerlukan zat-zat yang di perlukan oleh tubuh sebagai energy dan pertumbuhan tubuh, seperi karbohidrat, mineral, lemak, air dan vitamin. hampir semua hal itu di dapatkan lewat makanan. makanan yang masuk melalui proses pencernaan terlebih dulu, sehingga dapat di serap oleh tubuh dan menjadi nutrisi serta energy yang dapat di gunakan oleh tubuh.
Proses pencernaan yang ada pada tubuh manusia terdiri dari dua macam proses, yaitu   pencernaan secara mekanik dan pencernaan serta kimiawi. pencernaan secara mekanik adalah pencernaan yang mengubah bentuk makanan dari bentuk besar menjadi bentuk yang lebih kecil dan sederhana lagi. pencernaan mekanik biasanya terjadi pada rongga mulut an di lakukan oleh gigi, seperti mengunyah makanan sehingga menjadi halus dan dan dapat dgn mudah di cerna dalam tubuh.
Setelah menjalani proses pencernaan mekanik di rongga mulut, kemudian makanan akan melalui proses pencernaan selanjutnya, yakni pencernaan secara kimiawi. pencernaan kimiawi merupakan pencernaan yang menggunakan bantuan enzim, makanan berubah menjadi sari-sari makanan dan selanjutnya akan di serap oleh usus halus.
Alat pencenaan manusia diibaratkan mesin. Agar barang yang dihasilkan oleh mesin yang berkualitas juga. Jadi,makanan yang kita makan sebaiknya berkualitas juga. Jadi ,makanan yang kita makan sebaiknya adalah makanan yang bergizi,yakni yang memenuhi empat sehat lima sempurna. Selain makan makanan yang bergizi,kita perlu menjaga alat-alat pencernaan kita agar tetap sehat dan dapat di gunakan untuk memperoleh energy yang dapat di gunakan untuk memperoleh energy yang di butuhkan tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      ANTITUKAK
a.      Klasifikasi Penyakit Tukak lambung
Pada awalnya sakit mag atau tukak lambung sering dianggap disebabkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas, spicy, dan alkohol sehingga terapi yang diberikan berupa istirahat total dan diet makanan hambar. Pada perkembangannya, asam lambung dan makanan yang rasanya asam masuk dalam daftar kambing hitam penyebab tukak lambung sehingga diberi obat antisaid (anti-asam). Pada tahun 1982, Dr. Barry Marshal, seorang dokter dari Perth, Asutralia menemukan bakteri penyebab tukak lambung ini, dan sejak tahun 1983, bakteri ini selalu dijumpai pada penderita gangguan peradangan di lambung dan tukak lambung, sakit mag atau penyakit gastritis. Ironisna, makanan asam tidak bisa dikonsumsi penderita sakit mag sudah menjadi sugesti yang salah kaprah. Bakteri tersebut adalah Helicobacter pylori (H pylori).
Tukak lambung atau Peptic Ulcer Disease (PUD) dapat diartikan sebagai luka pada lambung atau usus duodenum karena terjadi ketidakseimbangan antara faktor agresif seperti sekresi asam lambung, pepsin dan infeksi bakteri Helicobacter pylori dengan faktor defensif/faktor pelindung mukosa seperti produksi prostaglandin, gastric mucus, bikarbonat dan aliran darah mukosa. Singkatnya, tukak lambung merupakan suatu penyakit pada saluran pencernaan yang ditunjukkan dengan terjadinya kerusakan mukosa lambung bisa karena sekresi asam lambung berlebih, infeksi H. pylori, maupun produksi prostaglandin yang berkurang. Dari namanya, tukak lambung biasa terjadi di perut (lambung) dan usus duodenum proximal. Meskipun angka kejadiannya sedikit, tukak lambung dapat terjadi di esofagus bagian bawah, duodenum distal atau jejunum.
Helicobacter pylori merupakan jenis bakteri Gram negative yang berbentuk spiral dan sangat cocok hidup pada kondisi kandungan udara sangat minim. Bakteri Helicobacter pylori berkoloni di dalam lambung dan bergabung dengan luka lambung atau duodenum. Infeksi oleh Helicobacter pylori banyak ditemui pada penduduk di negara-negara berstandar ekonomi rendah dan memiliki kualitas kesehatan yang buruk.
Menempel dan Menginisiasi pembentukan luka
Helicobacter pylori tinggal menempel pada permukaan dalam lambung melalui interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida yang spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
Racun VacA akan menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung melalui berbagai cara, diantaranya adalah melalui pengubahan fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas parasel, pembentukan pori dalam membran plasma, atau apoptosis (pengaktifan bunuh diri sel).
Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang lebih luas yang tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi juga kanker lambung. Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian kedua di dunia.
Peradangan di lendir lambung juga merupakan faktor risiko tipe khusus tumor limfa (lymphatic neoplasm) di lambung, atau disebut dengan limfoma MALT (mucosa associated lymphoid tissue, jaringan limfoid yang terkait dengan lendir). Infeksi Helicobacter pylori berperan penting dalam menjaga kelangsungan tumor. Limfoma-limfoma dapat merosot saat bakteri-bakteri itu dibasmi dengan antibiotik.
Helicobacter pylori hanya terdapat pada manusia dan telah menyesuaikan diri di lingkungan lambung. Hanya sebagian kecil individu terinfeksi berkembang menjadi penyakit lambung. Bakteri Helicobacter pylori sendiri sangat beragam dan galur-galurnya berbeda dalam banyak hal, seperti perekatan ke lendir lambung dan kemampuan menimbulkan peradangan.
Walau pada satu individu terinfeksi, semua bakteri Helicobacter pylori tidak identik, dan selama jalur infeksi kronis, bakteri menyesuaikan diri terhadap perubahankondisi-kondisi di lambung.
Tukak lambung dan usus duabelas jari dapat diobati melalui penghambatan produksi asam lambung, tetapi sering kali akan kambuh kembali akibat bakteri dan peradangan kronis lambung tetap ada. Studi Marshall dan Warren menunjukkan bahwa penyakit tukak lambung itu dapat diatasi hanya bila bakteri dibasmi dari lambung dengan antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik secara serampangan dapat mengakibatkan masalah serius, yaitu ketahanan bakteri melawan obat-obat penting. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik melawan Helicobacter pylori pada pasien-pasien yang tidak mengalami tukak lambung dan usus duabelas jari harus dibatasi.
b.      Patofisiologi tukak lambung
Infeksi bakteri H. pylori dan penggunaan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) menjadi penyebab utama terjadinya tukak lambung. H. pylori merupakan bakteri gram negatif berbentuk spiral yang hidupnya pada bagian gastrum antrum. Bakteri ini bersifat patogen. H. pylori menghasilkan sitotoksin yang dapat memecah pertahanan mukus kemudian menempel di sel epitel lambung atau usus 12 jari. Di lambung, bakteri akan menghasilkan karbondioksida, amonia dan produk lain seperti protease, katalase, dan fosfolipase yang bersifat toksik. Produk-produk yang dihasilkan akan terakumulasi sehingga merusak pertahanan mukosa lambung dan menyebabkan ulcerasi atau tukak. Selain H. pylori, penggunaan obat NSAID (contohnya aspirin, piroxicam, ibuprofen, meloxicam, celecoxib, trisalicylate, dll) menjadi penyebab lain dari tukak lambung.
Menurut Dipiro, obat NSAID dapat menyebabkan tukak lambung melalui 2 cara, mengiritasi epitelium lambung secara langsung atau melalui penghambatan sintesis prostaglandin. Namun, penghambatan sintesis prostaglandin merupakan faktor dominan penyebab tukak lambung oleh NSAID. Prostaglandin merupakan senyawa yang disintesis di mukosa lambung yang melindungi fungsi fisiologis tubuh seperti fungsi ginjal, homeostasis, dan mukosa lambung.
Faktor lain yang memicu tukak lambung adalah kebiasaan merokok dan stress. Bagaimana rokok memicu tukak lambung? Berdasarkan pustaka, mekanisme yang terjadi belum diketahui pasti namun diduga produksi prostaglandin pada lambung dihambat sehingga perlindungan terhadap mukosa lambung berkurang dan resiko tukak meningkat. Stress dapat memicu tukak lambung karena dalam kondisi stress sangat dimungkinkan orang akan melakukan tindakan yang beresiko terjadinya tukak lambung seperti merokok, mengkonsumsi obat NSAID atau alkohol. Selain itu diperkirakan dalam kondisi stress, hormon adrenalin akan meningkat produksinya mengakibatkan produksi asam oleh reseptor asetilkolin meningkat pula, efeknya asam lambung pun juga meningkat.
c.       Gejala tukak lambung
Secara umum, gejala tukak lambung yang dialami sama seperti yang sudah dijelaskan di atas antara lain rasa panas pada perut, sebah, mual, tidak tahan makanan berlemak, nyeri pada bagian ulu hati yang akan hilang setelah mengkonsumsi makanan. Selain terbangun di malam hari karena nyeri yang dirasakan, rasa nyeri di ulu hati yang hilang setelah mengkonsumsi makanan merupakan gejala spesifik pada tukak lambung yang dapat mempermudah diagnosis. Tanda-tanda seperti anemia, anoreksia maupun penurunan berat badan yang terjadi menunjukkan adanya komplikasi atau terdapat suatu penyakit berbahaya yang membutuhkan tes endoskopi segera.
d.      Obat – Obat Untuk Tukak Lambung

1.      ANTASIDA
Nama Generik : Antasida DOEN
Nama Dagang di Indonesia : Mylanta®/Mylanta Forte®
Indikasi : Gangguan pencernaan, rasa panas pada ulu hati, lambung perih, meredakan hiperasiditas yang berhubungan dengan tukak lambung, gastritis, esofagitis peptik & hernia hiatal; meredakan gejala kembung, nyeri perut akibat penimbunan gas pasca operasi. Untuk pemeriksaan endoskopi.
Kontra Indikasi : Pasien dengan gangguan ginjal
Dosis & Aturan Pakai : Tablet = 1-2 tablet, larutan = 1-2 sendok teh.
Larutan forte= 1-2 sendok teh.
Diberikan 4 kali sehari, 1 jam sesudah makan & sebelum tidur. Penggunaan tablet dengan cara dikunyah.
Efek Samping : Jarang terjadi (konstipasi, diare), hipofosfatemia (pemakaian jangka panjang).
Perhatian : Hiperkalsemia dapat terjadi pada pasien gagal ginjal yang mengkonsumsi > 4 gram/hari. Pasien dengan Clearance Creatinine < 30 ml/menit tidak boleh mengkonsumsi antasid yang mengandung magnesium karena ekskresi magnesium terganggu.
Interaksi antara Antasid dengan obat lain seperti suplemen yang mengandung besi, warfarin, digoksin, quinidin, isoniazid, ketokonazol, atau obat golongan fluoroquinolon dapat meningkatkan absorpsi dan ekskresi obat lain saat diberikan bersamaan. Untuk mencegahnya dilakukan pemisahan pemberian antasid dengan obat lain dengan selang waktu 2 jam.


2.      SIMETIDIN
Nama generik : Cimetidin
Nama dagang : cimet, sanmetidin
Indikasi : tukak lambung dan tukak duodenum, tukak stomal, refluks esofagitis. Sindrom Zollonger-Ellison, kondisi lain dimana pengurangan asam lambung akan bermanfaat.
Peringatan : lihat keterangan diatas: gangguan ginjal dan hati (kurangi dosis, lampiran 3): kehamilan dan menyusui: injeksi intervena lebih baik dihindari (infus lebih baik). Terutama pada dosis tinggi (kadang-kadangdapat menyababkan aritmia) dan pada gangguan kardiovaskular.
Interaksi :
Efek samping : kebiasaan buang air besar berubah, pusing, ruam kulit, letih, keadaan bingung yang reversibel, kerusakan hati yang reversibel, sakit kepala: jarang terjadi gangguan darah (termasuk trombositopenia, agranulesitosis, dan anemia aplastik), nyeri otot atau sendi. Hipersentivitas bradikardi dan block AV: nefritis interstitial dan pankreatitis akut pernah dilaporkan; ginekomast ia kadang-kadang juga menjadi masalah dengan simetidin (tetapi biasanya hanya terjadi pada dosis tinggi). Dan impotensi yang reversibel juga pernah dilaporkan (lihatjuga keterangan diatas)
Dosis : oral, 400 mg 2 kali sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam) atau 800 mg sebelum tidur malam (tukak lambung dan tukak duodenum) apling sedikit selama 4 minggu (6 minggu pada tukak lambung, 8 minggu pada tukak akibat AINS); bila perlu dosis dapat ditingkatkan sampai 400mg 4 kali sehari atau kadang-kadang (misal seperti pada tukak stres) sampai maksimal 2,4 g sehari dalam dosis terbagi anak lebih dari 1 tahun, 25-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi. Pemeliharaan, 400mg sebelum tidur malam atau 400 mg setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
3.      RANITIDIN
Nama generik : Ranitidin
Nama dangang :
Indikasi : tukak lambung dan tukak duodenum, refluks eosfagitis, dispepsia epidosik kronis, tukak akibat AINS, tukak duodenum karena H.pylori, sindrom Zollinger Elison, konidisi lain dimana pegurangan asam lambung akan bermanfaat.
Peringatan : hndarkan pada prfiria
Efek samping : ginekomastia dan nyeri tkan pada laki-laki (jarang), eritema multiforme pernah dilaporkan
Dosis : oral : 150 mg 2 kali sehrai ( pagi dan malam) atau 300 mg sebelum tidur malam (tukak lambung dan tukak duodenum) selama 4-8 minggu, sampai 6 minggu pada dispepsia epidosik kronis, dan sampai 8 minggu pada tukak akibat AINS)
TerapiFarmakologiuntukTukakLambung
Berdasarkan mekanismekerjanya, obat-obat tukak lambung usus dapat digolongkan sebagaiberikut:
4.      TRANSKUILIER (Obat penenang)

Transkuiliser memiliki efek yang minimal dalam mencegah  dan mengobati tukak, obat ini mengurangi perangsangan vagal dan menurunkan kecemasan, Librax, suatu Kombinasi ansiolitik klordiasepoksid (librium) dan antikolinergikclidinium (Qarzan), \ipakai dalam mengobati tukak.

5.      ANTIKOLINERGIK

 Antikolinergi (antimuskarinik, parasimpatolitik) menghilangkan nyeri dengan menurunkan motilitas dan sekresi gastro intestinal; obat obat ini bekerja dengan menghambat asetilkolin dan histamin dan asam hidroklorida. Anikolinergik berfungsi memperlambat waktu pengosongan lambung, sehingga lebih sering dipakai untuk tukak duodenum dari pada  tukak lambung.

6.      MISOPROSTOL

Misoprostol merupakan analog prostaglandin yang mendukung penyembuh antukak dengan menstimulasi mekanisme proteksi pada mukosa lambung da nmenurunkan sekresi asam. Misoprostol digunakan pada pasien yang mengkonsumsi NSAID untuk mencegah timbul nya tukak.

7.      ANTIBIOTIK

Antibiotik digunakan untuk membasmi HP. Dalam pengobatan tukak lambung, antibiotik yang digunakan biasanya kombinasi 2 antibiotik.Hal ini bertuju an untuk menghindari resistensi antibiotik.Contoh kombinasi antibiotik :Klaritomisin – amoksisilin, klaritomisin – metronidazol, metronidazol – amoksisilin, metronidazol – tetrasiklin

2.      ANTIDIARE
a.      Klasifikasi Penyakit Diare
          Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.
            Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
              Penyakit diare atau berak mencret merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Jika bayi atau anak anda tiba-tiba mengalami perubahan dalam buang air besar dari biasanya, baik frekuensi / jumlah buang air yang menjadi  sering dan keluar dalam konsistensi cair daripada padat, maka itu adalah diare.
        Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari sepuluh kali sehari, dan bayi yang lebih besar akan mempunyai waktu buang air masing-masing, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali seminggu saja.  Dengan kata lain anda harus mengetahui apa yang NORMAL buat bayi atau anak anda dari kebiasaan buang air besar mereka.
b.      Patofisiologi Diare
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang atau "inflamed", penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendiksitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan.
Maka dapat di rangkum penyebab terjadinya diare, yaitu:
1.       Virus (penyebab diare tersering – dan umumnya karena Rotavirus) gejala : Berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah lendir, berbau asam.
  1. GE ( flu perut) terbanyak karena virus.
  2. Bakteri -  Berak2 dengan darah/lendir , sakit perut. (Memerlukan antibioka sebagai terapi pengobatan).
  3. Parasite (Giardiasis) - Berak darah+/- dan lendir, sakit perut.(perlu antiparasite)
  4. Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotilka – Bila diare terjadi saat anak sedang dalam pengobatan antibiotika, maka hubungi dokter anda.
  5. Alergi susu,- diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum susu tersebut , biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat dari susu sapi.
  6. Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain. misalnya infeksi saluran kencing, infeksi telinga, campak dll.
  7. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia
  8. Kurang gizi
10.    Immuno defesiensi
11.    Diare Osmotik Diare osmotik dapat terjadi dalam beberapa keadaan :
1.1. Intoleransi makanan, baik sementara maupun menetap. Situasi ini timbul bila seseorang makan berbagai jenis makanan dalam jumlah yang besar sekaligus.
1.2. Waktu pengosongan lambung yang cepat Dalam keadaan fisiologis makanan yang masuk ke lambung selalu dalam keadaan hipertonis, kemudian oleh lambung di campur dengan cairan lambung dan diaduk menjadi bahan isotonis atau hipotonis. Pada pasien yang sudah mengalami gastrektomi atau piroplasti atau gastroenterostomi, makanan yang masih hipertonik akan masuk ke usus halus akibatnya akan timbul sekresi air dan elektrolit ke usus. Keadaan ini mengakibatkan volume isi usus halus bertambah dengan tiba-tiba sehingga menimbulkan distensi usus, yang kemudian mengakibatkan diare yang berat disertai hipovolumik intravaskuler. Sindrom malabsorbsi atau kelainan proses absorbsi intestinal.
1.3. Defisiensi enzim Contoh yang terkenal adalah defisiensi enzim laktase. Laktase adalah enzim yang disekresi oleh intestin untuk mencerna disakarida laktase menjadi monosakarida glukosa dan galaktosa. Laktase diproduksi dan disekresi oleh sel epitel usus halus sejak dalam kandungan dan diproduksi maksimum pada waktu lahir sampai umur masa anak-anak kemudian menurun sejalan dengan usia. Pada orang Eropa dan Amerika, produksi enzim laktase tetap bertahan sampai usia tua, sedang pada orang Asia, Yahudi dan Indian, produksi enzim laktase cepat menurun. Hal ini dapat menerangkan mengapa banyak orang Asia tidak tahan susu, sebaliknya orang Eropa senang minum susu.
1.4. Laksan osmotik Berbagai laksan bila diminum dapat menarik air dari dinding usus ke lumen. Yang memiliki sifat ini adalah magnesium sulfat (garam Inggris). Beberapa karakteristik klinis diare osmotik ini adalah sebagai berikut:
- Ileum dan kolon masih mampu menyerap natrium karena natrium diserap secara aktif. Kadar natrium dalam darah cenderung tinggi, karena itu bila didapatkan pasien dehidrasi akibat laksan harus diperhatikan keadaan hipernatremia tersebut dengan memberikan dekstrose 5 %. - Nilai pH feses menjadi bersifat asam akibat fermentasi karbohidrat oleh bakteri. - Diare berhenti bila pasien puasa. Efek berlebihan suatu laksan (intoksikasi laksan) dapat diatasi dengan puasa 24-27 jam dan hanya diberikan cairan intravena.
  1. Diare sekretorik
Pada diare jenis ini terjadi peningkatan sekresi cairan dan elektrolit. Ada 2 kemungkinan timbulnya diare sekretorik yaitu diare sekretorik aktif dan pasif.
Diare sekretorik aktif terjadi bila terdapat gangguan aliran (absorpsi) dari lumen usus ke dalam plasma atau percepatan cairan air dari plasma ke lumen. Sperti diketahui dinding usus selain mengabsorpsi air juga mengsekresi sebagai pembawa enzim. Jadi dalam keadaan fisiologi terdapat keseimbangan dimana aliran absorpsi selalu lebih banyak dari pada aliran sekresi. Diare sekretorik pasif disebabkan oleh tekanan hidrostatik dalam jaringan karena terjadi pada ekspansi air dari jaringan ke lumen usus. Hal ini terjadi pada peninggian tekanan vena mesenterial, obstruksi sistem limfatik, iskemia usus, bahkan proses peradangan.
  1. Diare akibat gangguan absorpsi elektrolit
Diare jenis ini terdapat pada penyakit celiac (gluten enteropathy) dan pada penyakit sprue tropik. Kedua penyakit ini menimbulkan diare karena adanya kerusakan di atas vili mukosa usus, sehingga terjadi gangguan absorpsi elektrolit dan air.
  1. Diare akibat hipermotilitas (hiperperistaltik)
Diare ini sering terjadi pada sindrom kolon iritabel (iritatif) yang asalnya psikogen dan hipertiroidisme. Sindrom karsinoid sebagian juga disebabkan oleh hiperperistaltik.
  1. Diare eksudatif
Pada penyakit kolitif ulserosa, penyakit Crohn, amebiasis, shigellosis, kampilobacter, yersinia dan infeksi yang mengenai mukosa menimbulkan peradangan dan eksudasi cairan serta mukus.
  1. Pemanis buatan
pemanis buatan sorbitol dan manitol yang ada dalam permen karet serta produk-produk bebas gula lainnya menimbulkan diare.

c.       Gejala Penyakit Diare
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:
  • Muntah
  • Badan lesu atau lemah
  • Panas
  • Tidak nafsu makan
  • Darah dan lendir dalam kotoran
Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.
Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi.
Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.
Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.

d.      Penularan Penyakit Diare
Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti :
·         Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.
·         Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan tangan/ mainan / apapun kedalam mulut.  Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari. 
·         Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.
·         Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
·         Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.
Cara penularan :
Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.

e.       Obat-obat untuk diare
  1. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut. Berdasarkan uji klinis didapatkan bahwa antidiare ini memberikan hasil klinis yang baik dan dapat ditoleransi oleh tubuh. Produk ini juga merupakan anti diare pertama yang cara kerjanya mengembalikan keseimbangan sistem tubuh dalam mengatur penyebaran air dan elektrolit ke usus. Selain itu, Hidrasec pun mampu menghambat enkephalinase dengan baik. Dengan demikian, efek samping yang ditimbulkannya sangat minimal.
  1. Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai ialah kolik abdomen, sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
  1. Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
    • Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari obat anti infeksi intestinal biasa seperti kloroyodokuin.
    • Pada konsentrasi encer (1 : 25.000) Nifuroxazide masih memiliki daya bakterisidal.
Obat diare ini diindikasikan untuk diare akut, diare yang disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.


  1. Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
Kebanyakan penderita diare hanya perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya permen karet diet atau obat-obatan tertentu, untuk menghentikan diare.
Kadang-kadang diare menahun akan sembuh jika orang berhenti minum kopi atau minuman cola yang mengandung cafein.
Untuk membantu meringankan diare, diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik (opium tinctur) atau loperamide.
Kadang-kadang, bulking agents yang digunakan pada konstipasi menahun (psillium atau metilselulosa) bisa membantu meringankan diare.
Untuk membantu mengeraskan tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.
Bila diarenya berat sampai menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus.
Selama tidak muntah dan tidak mual, bisa diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam.
Untuk pemilihan golongan obat diare ini yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.










3.      ANTISPASMODIK

Antispasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos saluran pencernaan. Antispasmodik juga digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya termaksud di sini obat golongan antikolinergik dan antagonis reseptor dopamine. obat golongan ini sering di gunakan untuk nyeri GI karena kontraksi yang berlebihan.contohnya adalah alkaloid belladon ( ekstak beladon),atropine sulfat,propantalin bromide, dan hiosin butyl bromide.
Antispasmodic di indikasikan pada gangguan saluran pencernaan yang di tandai dengan spasme otot polos dan untuk dismenore. meskipun antispasmodic dapat mengurangi spasme usus tetapi penggunaannya dalam dispense bukan tukak, syndrome iritabledan penyakit difertikular hanya  bermanfaat sebagai pengobatan tambahan. Manfaat klinik antisekresi lambung obat antimuskarinik konvensional relative kecil, karena dosisnya di batasi oleh efek samping senyawa mirip atropine.selain itu keberadaannya dapat di gantikan oleh obat-obat antisekresi yang lebih kuat dan spesifik yakni antagonis reseptor –H2 histamin dan anti muskarinik selektif pirenzepin.

ANTIMUSKARINIK

Antimuskarinik dapat di bagi menjadi  atropine dan keluarga alkaloid ( termaksud alkaloid beladona) dan antimuskarinik sintetik. lebih lanjut, antimuskarinik sintetik dapat di bagi menjadi amin tersier ( disisklomin hidroklorida).dan senyawa ammonium kuarter (poldin meltisulfat dan propantelin bromide).disiklomin hidroksida memiliki kerja antimuskarinik yang jauh kurang nyata daripada atropine. Selain itu senyawa ini juga memiliki kerja langsung pada otot polos.
Senyawa ammonium kuarter kurang larut dalam lipid dari pada atropine. sehingga lebih sulit menembus sawar darah otak. selain itu, di banding atropine absorbsi ammonium kuarterner juga kurang baik. karena itu efek samping mirip atropine. yang sentral ( konfusi). Dari ammonium kuarterner juga relative lebih ringan.meskipun demikian efek samping mirip atropine yang ferifer (mulut kering, akomodasi visual sulit, dan konstipasi). Masih lazim di jumpai pada dosis yang bekerja sebagai relaksan neuromuscular usus atau penhambat sekresi asam.

Antimuskarinik cenderung merelaksasi sfingter esophagus dan harus di hindarkan pada pasien dengan refluks simtomatik. semua antispasmodic harus di hindari pada ileus paralitik. Meskipun demikian antimuskarinik dapat berfungsi dari beberapa kondisi dyspepsia, syndrome usus iritabel dan penyakit diferikular. Antimuskarinik non-selektif  (missal: alkaloid beladona) untuk mengeluarkan tukak sekarang telah di tinggalkan. Senyawa ammonium kuarterner hiosin butilbromida di anjurkan sebagai antispasmodic saluran cerna, tetapi absorbsinya buruk. Sediaan injeksinya bermanfaat dalam endioskopi dan radiologi.
Ø  HIOSIN BUTILBROMIDA
Obat ini beraksi pada sistem saraf otonom dan mencegah kejang otot. Obat ini biasa digunakan untuk pra pengobatan untuk mengosongkan secresi paru-paru. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan tukak lambung.
Indikasi: terapi tambahan pada saluran cerna yang di tandai dengan spsme otot polos
Dosis: oral 20mg4 kali sehari anak-anak 6-12 tahun 10mg 3 kali sehari.injeksi intramuscular atau intravena (spasme akut) 20mg bila perlu di ulang setelah 30 menit.

Ø  ATROPIN SULFAT DAN ALKALOID BELADONA
Indikasi: keterangan tentang atropine sulfat
Peringatan: usia lanjut: retensi urin,pembesaran prostat,takhikardi,gangguan fungsi jantung, ileus paralitik, colitis ulseratif, dan stenosis pilorik: mungkin dapat memeperburuk refluks gastroesofagus kehamilan dan menyusui.
Kontraindikasi: glukoma sudut sempitakomodasi dan sensitifitas terhadap cahaya, tekanan intrakuler  naik, muka merah, kulit kering, bradikardi di ikuti takhikardi, palpitasi dan aritmia, sulit berkemih dan konstipasi jarang terjadi demam konfusi dan ruam.
Atropine sulfat ( generic) serbuk inj 0.5mg/ml (k).
Ekstrak belladonna ( generic) tablet 10mg 20mg (k)
Ø  PROPANTELIN BROMIDA
Indikasi : terapi tambahan pada gangguan saluran cerna yang di tandai dengan spssme otot polos.
Peringatan,kontra indikasi. Efek samping lihat pada keterangan tentang atropine sulfat.
Dosis : 15mg 3 kali sehari sekurang-kurangnya satu jam sebelum makan dan 30mg sebelum tidur dan maksimal 120 mg/hari: anak-anak tidak di anjurkan.

ANTISPASMODIK LAIN
Beberapa senyawa seperti alverin, mebeverin dan minyak pepermine di katakan dapat bekerja sebagai elaksan langsung otot polos usus dan mungkin dapat meredakan nyeri pada syndrome usus irritable dan penyakit divertikular. Beberapa senyawa tersebut tidak menunjukan efek samping yang serius namun seperti antispasmodic lainnya harus di hindarkan pada kondisi ileus paralitik. Minyak pepermin kadang-kadang menyebabkan nyeri ulu hati.

SIMULTAN MOTILITAS
Beberapa antagonis dopamine metoklopramida dan domperidon menunjukan cara kerja yang berada dalam antimuskarinik. senyawa-senyawa tersebut bekerja dengan cara merangsang pengosongan lambung dan transit usus halus dan meningkatkan kekuatan kontraksi sfingter esophagus.
Metoklopramida bermanfaat pengobatan untuk dispepesia bukan tukak untuk menpercepat transit barium dalam usus pada prosedur radiologi dan pengobatan tambahan refluks esophagus.Domperidon juga di gunakan dalam pengobatan dyspepsia bukan tukak. Kedua obat tersebut bermanfaat untuk mengobati mual dan muntah non.spesifik dan akibat obat sitotoksik.
Metoklopramida dan kadang-kadang donperidon dapat menyebabkan suatu reaksi distonia akut.terutama pada wanita muda dan anak-anak.oleh karena itu harus di gunakan dengan hati-hati dan tidak di anjurkan untuk anak-anak.
Ø  CISAPRID
Cisaprid merupakan stimulant motilitas yang di katakan dapat menyebabakan pelepasan asetilkolin di dinding usus. dan tidak memiliki sifat antagonis dopamine. cisaprid di gunakan untuk mengobati refluks esophagus statis lambung dan untuk penatalaksanaan jangka pendek dispepsi bukan tukak. Pemberian bersama dengan obat yang menghambat metabolisme cisaprid juga menyebabakan gangguan ritme jantung.
Indikasi : gejala-gejala dan mukosa lambung akibat refluks gastroesofagus. Gejala-gejala molilitas lambung akibat terganggunya dan terhambatnya  pengosongan lambung pada diabetes sclerosis sistemik dan neuropati otonomik gejala-gejala dyspepsia. ( kecuali tukak lambung dan lesi lainnya.)
Peringatan : aritmia : pemberian cisaprid bersamaan dengan obat yang menghambat metabolism cisaprid dapat menaikan kadar plasma cisaprid. Yang berakibat perpanjangan interval QT dan aritmia ventrikel yang serius.
Saran: jangan melebihi dosis cisapri yang di anjurkan gunakan hati-hati pada kondisi yang menyebabakan perpanjangan QT seperti gangguan elektrolit yang tidak terkoreksi ( terutam hipokolemia dan hipomagnesemia). Gunakan hati-hati pada penderita yang mengunakan obat yang dapat memperpanjang interval QT.
Kontraindikasi: bila stimulasi saluran cerna membahayakan kehamilan dan menyusui.
Efek samping : kram abdomen dan diare sakit kepala dan pusing kejang efek eksrta pyramidal dan peningkatan frekuensi berkemih fungsi hati tidak normal ( mungkin koleostatis)
Dosis: dewasa dan anak-anak lebih dari 12 tahun gejala-gejala dan lesi mukosa akibat refluks gastroesofagus 10mg 3-4 kali sehari atau 20mg 2 kali sehari. ( di anjurkan selama 12 minggu ). Pemeliharaan 20mg sebelum tideu malam atau 10mg 2 kali sehari (20mg 2 kali sehari bila lesi awal sangat berat). (setengah dosis 20mg dan frekuensi pemberian 2 kali jika terjadi kram abdomen berat). Gejala-gejala gangguan motilitas lambung akibat terganggunya dan terhambatnya pengosongan lambung pada diabetes sklerosis sistemik dan neuropati otonomik. 10mg 3-4 kali sehari pada awalnya selama 6 minggu ( pengobatan lebih lama mungkin di perlukan).
Gejala-gejala dyspepsia kecuali tukak lambung dan lesi lainnya 10 mg 3 kali sehari lazimnya selama 4 minggu.
Nasehat: gunakan obat 15- 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam ( untuk gejala-gejala malam hari).




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.)    Antitukak
Tukak lambung atau Peptic Ulcer Disease (PUD) dapat diartikan sebagai luka pada lambung atau usus duodenum karena terjadi ketidakseimbangan antara faktor agresif seperti sekresi asam lambung, pepsin dan infeksi bakteri Helicobacter pylori dengan faktor defensif/faktor pelindung mukosa seperti produksi prostaglandin, gastric mucus, bikarbonat dan aliran darah mukosa. Singkatnya, tukak lambung merupakan suatu penyakit pada saluran pencernaan yang ditunjukkan dengan terjadinya kerusakan mukosa lambung bisa karena sekresi asam lambung berlebih, infeksi H. pylori, maupun produksi prostaglandin yang berkurang. Dari namanya, tukak lambung biasa terjadi di perut (lambung) dan usus duodenum proximal. Meskipun angka kejadiannya sedikit, tukak lambung dapat terjadi di esofagus bagian bawah, duodenum distal atau jejunum.
2.)    Antidiare
·           Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
·         Penyakit diare atau berak mencret merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Jika bayi atau anak anda tiba-tiba mengalami perubahan dalam buang air besar dari biasanya,
·         Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria.
·         Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan.
·         Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut berbunyi.
·         Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti :Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar, Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
v  Saran :
·         Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk  pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.
·         Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga. maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan  untuk sikecil.
·         Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.
·         Ingat menHENTIkan diare virus dengan obat bukanlah jalan terbaik.  Tetapi jangan menjadi bingung bila diare tetap ada sampai beberapa hari.  Karena biasanya berlangsung beberapa hari-14 hari. Dan sembuh. Tergantung dari keadaan kesehatan anak dan banyaknya cairan yang masuk.
·         Pengatasan diare adalah dengan memperhatikan adanya tanda-tanda DEHIDRASI
·         Penanganan Yang terbaik adalah tetap memberikan makanan dan minum (ASI) seperti BIASA.  Bila sudah disertai muntah, untuk pengantian cairan anda dapat memberikan pedialyte ( oralit unutk anak2 dengan beberapa rasa).  Kurangi makanan yang mengandung terlalu banyak GULA.  Ingat memang tidak mudah memberikan anak cairan yang agak terasa asin ini, bahkan beberapa anak akan menolaknya.  Tapi bersabarlah dan tetap berusaha mencari jalan supaya anak dapat meminum cairan ini.
·         Dan yang paling terpenting  adalah  Membuat anak kembali kemakanan padatnya (  dan / atau susu formulanya/ASI) karena ini adalah yang TERBAIK untuk mengobati diarenya.  Karena sel2 usus yang dirusak oleh virus memerlukan NUTRISI untuk pembentukan kembali.   Penelitian menyatakan bahwa pemberian makanan  seperti BIASAnya akan memperpendek masa waktu gejala dari diare ini.
·         Hubungi dokter anda, bila: Diare disertai Darah -----perlu pengobatan spesifik dengan antibiotika, Adanya tanda-tanda DEHIDRASI Adanya panas tinggi (.38.5C) yang tidak turun dalam 2 hari, Muntah terus menerus - tidak dapat masuk makanan / asi, Adanya sakit perut - kolik.
3.)    Antispasmodik
Antispasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos saluran pencernaan. Antispasmodik juga digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya termaksud di sini obat golongan antikolinergik dan antagonis reseptor dopamine.obat golongan ini sering di gunakan untuk nyeri GI karena kontraksi yang berlebihan.contohnya adalah alkaloid belladon ( ekstak beladon),atropine sulfat,propantalin bromide, dan hiosin butyl bromi



DAFTAR PUSTAKA
  • Caldarella, M. Visceral Sensitivity and Symptoms in Patients with Constipation- or Diarrhea-predominant Irritable Bowel Syndrome (IBS). The American Journal of Gastroenterology, Volume 100 Issue 2 Page 383 - February 2005.
  • Choi, Y. Fats, Fructose May Contribute to IBS Symptoms. ACG 68th Annual Scientific Meeting: Abstract 21, presented Oct. 13, 2003; Abstract 547, presented Oct. 14, 2003.
  • Van Vorous, Heather. Eating for IBS. 2000. ISBN 1-56924-600-9. Excerpted with author's permission at Help for Irritable Bowel Syndrome (see IBS Diet Section)
  • Whorwell, PJ. Bran and irritable bowel syndrome: time for reappraisal. Lancet. 1994 Jul 2;344(8914):39-40.
·         infeksi.com
Situs Resmi RSPI - SS © 2003 - 2007
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta
email : info@infeksi.com.
·         ENSIKLOPEDI SISTEM PENCERNAAN
Penerbit : garilmu
Simpangan Gg.perkutut no.325.B
http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/16/gangguan-tortikolis-spasmodik/